Ternyata, Lelah itu Sangat Berharga!." Sebenarnya siapakah yang paling
berjasa dalam keluarga? Pernahkah pertanyaan itu terlintas dalam benak
Anda ketika penat mendera dan emosi memuncak? Ya, kelelahan memang
kadang memicu emosi dan membuat ketajaman berpikir kita memudar.
Terutama bila sudah menyangkut ego, tentang siapa yang lebih banyak
berkontribusi.
Setiap orang pada dasarnya memang ingin
diperhatikan dan dimengerti. Ketika kelelahan mendera dan ada pihak lain
yang menuntut perhatian dari kita, di saat itulah ego dan keinginan
menjadi satu. Memuncak dan menuntut timbal balik yang kita harapkan.
Namun, tariklah nafas sejenak dan perhatikan kembali, sebenarnya
sebesar apa kebutuhan kita terhadap timbal balik dari orang lain
tersebut.
Berteman dengan Lelah
Sebuah komentar menarik
saya dapatkan dari seorang pedagang sayur yang sangat sederhana ketika
seorang ibu bertanya kepadanya, apakah ia tidak lelah menjalani
aktivitasnya. Sebab, selain sebagai seorang pedagang sayur yang sudah
harus berbelanja di pasar sejak jam sepuluh malam dan mengemas aneka
sayur-mayur hingga pagi menjelang lalu melayani pembeli, ia juga masih
menggarap sawah miliknya sendiri. Ia berkata, “Orang hidup memang harus
cape’ Bu, lha orang yang sudah meninggal saja masih cape’ menghadapi
malaikat.”
Saya tersenyum mendengar ucapan si bapak penjual
sayur tersebut. Namun, ada kesadaran lain yang menggelitik saat
menyadari bahwa ada sesuatu yang bermakna lebih jauh dalam kehidupan
yang sesungguhnya. Bahwa, kelelahan memang begitu dekat dengan kita
bahkan rasa lelah tak kenal henti menemani dalam pergulatan kehidupan.
Namun, alangkah indahnya, bila kelelahan tersebut nantinya mengantarkan
kita pada istirahat yang panjang dan menyenangkan di akhirat kelak.
Karena itu, bisakah kita “aminkan” dalam hati bahwa sesungguhnya kita
membutuhkan semua kegiatan yang melelahkan itu. Bukan untuk siapa-siapa,
bukan untuk orang lain tetapi untuk diri kita sendiri. Bahwa dengan
seluruh aktivitas yang melelahkan itu, kita akan mendapatkan tabungan
yang akan menjadi tiket istirahat dalam kehidupan yang kekal, juga dalam
kebahagiaan yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar