Selasa, 17 Juli 2012

Lelah

Ternyata, Lelah itu Sangat Berharga!." Sebenarnya siapakah yang paling berjasa dalam keluarga? Pernahkah pertanyaan itu terlintas dalam benak Anda ketika penat mendera dan emosi memuncak? Ya, kelelahan memang kadang memicu emosi dan membuat ketajaman berpikir kita memudar. Terutama bila sudah menyangkut ego, tentang siapa yang lebih banyak berkontribusi.

Setiap orang pada dasarnya memang ingin diperhatikan dan dimengerti. Ketika kelelahan mendera dan ada pihak lain yang menuntut perhatian dari kita, di saat itulah ego dan keinginan menjadi satu. Memuncak dan menuntut timbal balik yang kita harapkan.

Namun, tariklah nafas sejenak dan perhatikan kembali, sebenarnya sebesar apa kebutuhan kita terhadap timbal balik dari orang lain tersebut.

Berteman dengan Lelah

Sebuah komentar menarik saya dapatkan dari seorang pedagang sayur yang sangat sederhana ketika seorang ibu bertanya kepadanya, apakah ia tidak lelah menjalani aktivitasnya. Sebab, selain sebagai seorang pedagang sayur yang sudah harus berbelanja di pasar sejak jam sepuluh malam dan mengemas aneka sayur-mayur hingga pagi menjelang lalu melayani pembeli, ia juga masih menggarap sawah miliknya sendiri. Ia berkata, “Orang hidup memang harus cape’ Bu, lha orang yang sudah meninggal saja masih cape’ menghadapi malaikat.”

Saya tersenyum mendengar ucapan si bapak penjual sayur tersebut. Namun, ada kesadaran lain yang menggelitik saat menyadari bahwa ada sesuatu yang bermakna lebih jauh dalam kehidupan yang sesungguhnya. Bahwa, kelelahan memang begitu dekat dengan kita bahkan rasa lelah tak kenal henti menemani dalam pergulatan kehidupan. Namun, alangkah indahnya, bila kelelahan tersebut nantinya mengantarkan kita pada istirahat yang panjang dan menyenangkan di akhirat kelak.

Karena itu, bisakah kita “aminkan” dalam hati bahwa sesungguhnya kita membutuhkan semua kegiatan yang melelahkan itu. Bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk orang lain tetapi untuk diri kita sendiri. Bahwa dengan seluruh aktivitas yang melelahkan itu, kita akan mendapatkan tabungan yang akan menjadi tiket istirahat dalam kehidupan yang kekal, juga dalam kebahagiaan yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar