Saat kesulitan menghampiri, tatap dia. Terus tatap, bila perlu ‘pelototin’ dia.
Majukan
langkah hingga terlihat jelas “wajah”nya, dan berucaplah dengan nada
keras padanya, “Hei kesulitan! Kau bukan masalah bagiku. Tak sedikitpun
aku gentar menghadapimu. Aku bukan dirimu. Aku lebih mulia darimu. Tak
sedikitpun dirimu mampu mempengaruhiku hingga hilang kemuliaanku
karenamu. Aku adalah Aku. Aku bukan musuhmu, dan kau bukan musuhku.
Kau
akan kubuat tertunduk lesu dan malu di hadapanku. Hingga dari dalam
dirimu terlihat buah hikmah yang bermanfaat bagiku. Saat kau tertunduk
lemah di kaki ku, pelajaran berharga akan terlihat dari dalam jubah mu
untuk kujadikan kekuatan mengarungi samudera hidup ini. Semakin kau
datang lagi, lagi dan lagi dengan sosok yang lebih besar dan
menyeramkan, semakin kecil dan lucu aku melihatmu. Semakin besar
sosokmu, semakin besar hikmah yang kuperoleh, semakin berharga pelajaran
kudapati hingga kekuatanku semakin lebih besar dari sosok mu. Asal kau
tahu, Aku bukan kau karena Aku lebih mulia darimu. Aku manusia!”
Saat
kesulitan mendera, pisahkan diri kita dari kesulitan itu. Manusia bukan
kesulitan, bukan pula masalah. Manusia lebih besar, lebih kuat, lebih
indah, lebih mulia dari kesulitan dan segala masalah dalam hidup ini.
Ingatlah ini sahabat-sahabatku, Allah berfirman, “Sesungguhnya, Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar