Sahabat cerita motivasi, kali ini kita akan bercerita tentang dendam.
Selamat membaca cerita motivasi. Semoga menjadikan kita lebih baik.
Cerita motivasi ini dikirimkan oleh sahabat Ari
Saya adalah
pendatang disuatu daerah. Dipasar kota tersebut, saya membuka membuka
usaha kecil-kecilan. Berupa penyewaan play station ( PS ) dan rental
VCD. Di depan toko ada tukang parkir. Selain tukang parkir dia adalah
preman pasar. Preman ini sering berulah di depan toko saya. Sehingga ini
membuat pelanggan saya menjadi kurang nyaman. Geram rasanya jika karena
ulahnya pelanggan saya pergi. Dan ini sudah terjadi berulang kali.
Mungkin karena saya pendatang sehingga dia berulah demikian.
Meski
begitu, preman pasar ini sudah beberapa kali meminjam play station
ketempat saya, dan dia mengembalikan tepat waktu, dan saya selalu
memberikan special discount kepadanya karena terpaksa.
Suatu
malam, tepatnya pukul 12 malam preman ini berjalan -jalan dilorong gang
menuju rumah saya. Preman itu jalan sempoyongan sambil mengomel. Saat di
depan rumah dia memanggil-manggil nama saya dengan sangat tidak sopan.
Ingin rasanya saya tonjok hidungnya. Sayapun keluar, penampilan preman
malam itu sangat semrawut, kepalanya sedang diperban yang terlihat
berdarah, sambil membawa kampak. Dia terlihat dalam emosi yang tinggi.
Dan dia pun meninju berulang kali ke arahku. Namun bisa kuhindari. Pikir
saya, buat apa berurusan dengan preman ini, daripada kedepan timbul
masalah, mending saya tenangkan dia.
Saya tenangkan pinta kapak
yang dia bawa, tenyata dia menyerahkan kampak itu ke saya. Beberapa saat
kemudian dia mengemukakan bahwa dia ingin meminjam PS ke saya, sayapun
melayani. Setelah preman itu pulang, hati kecil ku berkata, masak harus
mengalah terus. Kalau mengalah nanti akan diinjek-injek terus. Akhirnya
saya memutuskan, esok hari akan saya tantang preman itu untuk duel
secara jantan.
Pagi harinya, sampai dua hari saya mencari-cari
preman itu. Namun tidak ketemu. Hingga bertemu dengan orang tuanya yang
mengatakan bahwa si preman sudah berada di Kantor polisi. Dia ditangkap
setelah dari rumah saya, lengkap dengan PS ditangannya. Tuduhan polisi
kepada nya diantaranya membuat keributan di pasar, serta mencuri PS dari
rumah penduduk. Owh baru tau saya ternyata kampak yang dibawa ke rumah
saya itu digunakan untuk membuat keributan.
Setelah mengetahui si
preman ditangkap polisi saya kemudian menuju kantor polisi untuk
menjenguknya. Namun dalam laporan ke Polisi saya tidak melaporkan si
preman sebagai pencuri dia hanya meminjam dari saya serta saya terangkan
bahwa dia adalah langganan saya. Mengenai kejadian malam itu, sewaktu
dia berusaha memukulku juga tidak saya ceritakan. Malah sewaktu saya
menjenguk nya saya coba menenangkan dia, serta menanyakan apa yang perlu
di Bantu. Jack mengeluh saat itu dia sakit gigi dan tidak punya uang
untuk membeli obat. Kemudian saya membelikan obat dan rokok serta uang
alakadarnya guna membeli makanan selama ditahan di kantor polisi.
Sehabis
mengisi formulir pengambilan barang dikantor polisi, saya kemudian
pulang. Seminggu kemudian si preman tiba-tiba muncul didepan rumahku dan
tiba-tiba dia menujuku dengan terburu-buru, dia memelukku dan menangis
dipundakku. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuanku sewaktu dia
berada di kantor polisi. Dia percaya dengan kedatangan saya kekantor
polisi tuduhan pencurian dapat dihindari.
Saat ini si preman
masih berprofesi sebagai tukang parkir, namun sikapnya sudah berubah
dibandingkan sebelum dia ditangkap. Hampir setiap kali dia bertemu
denganku, dia selalu menyapa dan tersenyum.
Sahabat resensi.net. Pecinta cerita motivasi
Apa kandungan dan makna dari cerita diatas?
Kandungan dari cerita ini :
Dendam dan amarah tidak akan menyelesaikan sebuah persoalan.
Setiap persoalan seyoknyanya dihadapi dengan kepala dingin dan diputuskan dengan bijak
Usahakan membantu kesulitan orang lain, meskipun orang tersebut memusuhimu
Untuk mengubah sikap seseorang tidak seharusnya dengan menceramahi
terus – menerus, namun sentuhlah nuraninya dengan sikap dan perbuatan
yang baik.
Sahabat, sesuatu yang membara jika dihadapi dengan
api, maka yang ada hanyalah kehancuran. Sebagaimana kekerasan yang
dihadapi dengan kekerasan pula. Maka kehancuranlah yang didapat. Dengan
melebur rasa dendam, maka akan meleburkan pula rasa amarah, menumbuhkan
kasih sayang dan persahabatan.
Jadilah orang yang beruntung,
bukan orang yang merugi dan kecewa. Dendam adalah onggokan sampah hati
yang membuat pemiliknya semakin tersiksa dan menderita. Bukankah Allah
juga maha memaafkan atas kekurangan, kelemahan dan kekhilafan manusia?
Lalu,
mengapa manusia tidak banyak belajar untuk mencukupkan diri hanya
dengan Allah Subhanahu Wata’ala, saja? Ketika seseorang memenuhi hati,
pikiran dan hari harinya hanya dengan Allah, maka sanjungan atau makian
bukanlah sesuatu seban yang harus dipikirkan, dibenci atau disenangi
orang bukan suatu masalah yang dapat mengganti jati diri kita. Ya, jati
diri seorang yang baik. Bukan jati diri pendendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar